Mesuji - BERITA NASINAL.Keberadaan wisata Embung Albaret yang di bangun pada masa Jabatan Bupati Saply, dan Dinas Pariwisata atau Disporapar Kabupaten Mesuji masih di pimpin oleh kadis Ronald Nasution.
Sedangkan keberadaan Kepala Bidang Pariwisata oleh Kabid Made Luis, besar harapan pembangunan wisata Embung Albaret berdampak untuk peningkatan APBD Kebupaten Mesuji. Akan tetapi keberadaan Embung Albaret berdampak kepada masyarakat sekitar yang punya kebun. Selasa(30/4/2024).
Saat tim FPII Mesuji menggali informasi terkait dampak dari pembangunan embung Albaret dari masyarakat setempat, yang secara umum tidak mau disebutkan namanya.
'Iya bang saya punya ladang yang saya buat kebun karet dengan luasan kurang lebih 2 ha ini jika musim penghujan kebanjiran kebun saya, bahkan di musim kemarau saja air yang menggenang di kebun karet masih mas, dan saya tidak bisa beraktifitas di kebun milik saya untuk nderes karet' keluhnya.
Terus pada siapa saya mengadu karena penghasilan saya ya dari situ lah mas, untuk memenuhi kebutuhan saya Sehari-hari di situ! Bahkan karet saya tidak mau mengeluarkan getah karet karena terendam air, sampai saat ini sudah puluhan batang karet saya mati semenjak berdirinya embung albaret. Sebab air di tutup' paparnya.
Tentunya saat pembuatan embung Alberet dari pemda Mesuji sudah ada kajian dampak jangka panjangnya, terhadap lingkungan khususnya kebun yang ada di sekitar embung terlebih yang ada di hulu embung. Jika pintu air di tutup maka air akan meluap.
Di tempat kerjanya Ketua FPII Juadi 'menyikapi hal tersebut saya selaku penerima kuasa untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan saya sudah beberapa kali berkoordinasi dengan bidang yang membidangi hal tersebut sangat kecewa!! Karena keluar jawaban asisten 1 sudah memerintahkan 4 Dinas, DISPORAPAR, PUPR, PERKIM dan BPBD untuk menyelesaikan masalah ini dan Minggu depan akan kami rapatkan ' ujarnya.
Rabu (25/9/2024) Tim FPII menghubungi DISPORAPAR keluar jawaban hasil Rapat sangat mengecewakan karena ke 4 Dinas akan turun lagi kelapangan dan akan kami perbaiki untuk kedepannya jangan sampai terjadi lagi itu artinya kerugian warga yang terdampak selama ini tidak di pikirkan hanya memikirkan prospek kedepan terkesan Pemda kabupaten Mesuji tutup mata dengan kerugian yang di alami warga
Maka dari itu ini merupakan masalah serius karena sangat merugikan masyarakat yang terdampak, apakah memang sengaja Pemda Mesuji tutup mata dan hanya memikirkan keuntungan pribadi atau kelompok mereka.
Dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp Terkait kejelasan tindakan lanjut Dampak pembangunan embung Albaret yang menghabiskan Anggaran Puluhan Miliar namun mengorbankan masyarakat sekitar.
Kabid Pariwisata, kami akan segera turun bersama tim mengkaji apakah benar dampak banjir yang menggenang kebun masyarakat itu dari embung Albaret, dan kami akan rapat kami tidak punya anggaran jika masyarakat minta ganti rugi dan anggaran itu tidak sekonyong-konyong kemudian terus ada dong mas..? Kami juga punya mekanisme penanganan keluhan masyarakat Disporapar juga tidak datang sendirian akan bersama Dinas Terkait BPBD, PU dan Dinas lain yang bisa mengkaji hal ini' jelas Kabid Pariwisata Mesuji.(Tim)
0 Komentar